top of page

DIPINDAHKAN DARI KAMP INTERNASI

Pemindahan dari Kamp Interniran Kesilir ke Kamp Tahanan Perang Militer di Bonowoso

 

Antara tanggal 25 dan 30 April 1943, Karel Bos, bersama 37 orang lainnya dari Kamp Interniran Kesilir, dipindahkan ke Kamp Tahanan Perang di Bonowoso. (Perkiraan waktu berdasarkan tanggal kartu pos terakhir yang dikirim Karel Bos, dan laporan yang mencantumkan bulan April sebagai tanggal pemindahan.)

 

Saya tumbuh besar dengan mengetahui alasan kakek saya dieksekusi. Saya rasa saudara-saudara dan sepupu saya semua mendengar cerita yang sama di masa kecil kami.

Sejarah keluarga ini pada dasarnya dirangkum dalam kalimat sederhana, "Dia dieksekusi karena pangkatnya, terutama karena dia mengetahui informasi penting." Saya sekarang tahu bahwa ini sebagian besar berkaitan dengan perannya dalam perlawanan, selain karena ia pernah menjadi anggota KNIL (Letnan Sersan di Tentara Kerajaan Hindia Belanda).

 

Inilah yang telah ditulis tentang kakek saya, dan alasan beliau (dan yang lainnya) ditawan. (Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber ChatGPT OpenAI, Gemini OPenAI, dan penelusuran umum Google, semuanya diakses Juni/Juli 2025.)

 

  • Karel H. Bos bukan sekadar seorang arsitek — ia juga terlibat dalam perlawanan terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II. Ia ditangkap oleh Jepang karena aktivitas bawah tanahnya dan akhirnya dibawa ke kamp penjara di Bondowoso.

  • Sejumlah pria Belanda dari kamp Kesilir dan Banyuwangi dituduh melakukan spionase, sabotase, atau perlawanan, yang seringkali didasarkan pada bukti yang lemah atau dibuat-buat. Pihak Jepang sangat paranoid terhadap spionase Sekutu. Mereka semua dipindahkan dari kamp interniran ke kamp penjara.

  • Karel Bos, sebagai individu yang terdidik dan berpengaruh (seorang arsitek dan profesional Belanda), dicurigai memegang peran kepemimpinan atau komunikasi, bahkan tanpa bukti.

Bondowoso Prison Camp

KAMP PENJARA MILITER BONDOWOSO

Sayangnya, saya tidak dapat menemukan banyak informasi karena kamp penjara di Bondowoso dan kamp interniran di Kesilir tidak terdokumentasi atau terfoto dengan baik. Wajar jika pendudukan Jepang menginginkan sesedikit mungkin bukti tentang sifat sebenarnya dari kejahatan perang mereka.

Konon, penyiksaan brutal di Kamp Interniran Kesilir tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penyiksaan sadis yang dialami di Kamp Tawanan Perang Militer Bondowoso.

Info umum:

  • Masuknya Jepang: Tentara Jepang memasuki Bondowoso melalui jalur darat pada tanggal 15 Maret 1942, sebagai bagian dari pengepungan mereka terhadap Banyuwangi.

  • Kerja Paksa: Pendudukan Jepang sangat bergantung pada kerja paksa (romusha) untuk mendukung upaya perang mereka, merekrut ratusan ribu orang Indonesia untuk proyek pembangunan militer, termasuk rel kereta api dan lapangan terbang.

  • Dampak Ekonomi: Jepang meminta sumber daya seperti beras untuk memberi makan pasukan mereka, yang menyebabkan kekurangan pangan dan kelaparan di banyak wilayah Indonesia.

  • Keprihatinan Kemanusiaan: Pendudukan Jepang ditandai dengan kekejaman, termasuk perbudakan dan eksploitasi buruh Indonesia. Sebuah laporan PBB menyatakan bahwa 4.000.000 orang tewas akibat kelaparan dan kerja paksa selama pendudukan.

  • Dampak Keseluruhan: Pendudukan Jepang secara serius mengganggu kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia dan berkontribusi pada kebangkitan nasionalisme Indonesia, yang pada akhirnya membuka jalan bagi deklarasi kemerdekaan pada tahun 1945. Perjuangan kemerdekaan selanjutnya melawan pasukan Belanda dan Sekutu mengakibatkan semakin banyaknya korban jiwa di Indonesia.

  • Penyiksaan dan Interogasi: Para pria yang ditangkap menjadi sasaran penyiksaan yang mengerikan untuk memaksa pengakuan dan untuk menyebutkan nama "konspirator" lainnya.

  • Karel Bos termasuk di antara sekelompok tahanan Belanda yang dibawa dari Kesilir ke Bondowoso, sebuah markas militer dan penjara Jepang di Jawa Timur. Di sana, mereka diinterogasi—di bawah penyiksaan.

  • Pengadilan Palsu: Setelah interogasi, para tahanan pria menghadapi tingkat kebrutalan yang tak terbayangkan.

(Sumber info di atas = ChatGPT Open AI diakses Juni/Juli 2025.)

K. Bos: Prisoner of War Map

K. BOS: PETA TAHANAN PERANG

map

 

Di atas "PETA TAHANAN PERANG":

 

1) Ditawan di Malang oleh Pendudukan Jepang.

 

 

2) Dipindahkan sekitar 200 km/125 mil dengan kereta api ke Kesilir. Ditahan di kamp interniran.

 

 

3) Dipindahkan sekitar 140 km/87 mil ke Bondowoso. Ditahan di Kamp Tawanan Perang.

Meskipun tidak berkaitan langsung dengan Karel H. Bos, "Peristiwa Gerbong Maut" ("Peristiwa Kereta Maut"), yang juga dikenal sebagai "Kereta Maut Bondowoso", merupakan insiden mengerikan lainnya. Namun, insiden ini dilakukan oleh tentara Belanda. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1947, empat tahun setelah eksekusi massal Karel H. Bos dan 236 orang lainnya.

© 2023 Karel HG Bos. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

bottom of page