top of page
Note

Jika Anda ingin menjelajahi topik-topik sejarah yang disebutkan di situs web ini, saya telah menemukan daftar film dan dokumenter. Catatan: Daftar ini tidak disusun dalam urutan tertentu. Catatan: Informasi ini berasal langsung dari pencarian ChatGPT Open AI (Juni & Juli 2025).

Java's Dutch Colonial Heritage & Architecture

Warisan dan Arsitektur Kolonial Belanda di Malang (dan Jawa)

 

1.) Film-film kolonial bertema hantu (1910-an–1920-an) Film-film bertema hantu yang eksploratif, yang ditugaskan oleh Koloniaal Instituut, menampilkan jalur kereta api kolonial melintasi Jawa—termasuk stasiun dan arsitektur di Batavia (sekarang Jakarta) dan wilayah sekitarnya. Salah satu episode awal meliput rute Weltevreden–Meester Cornelis, menampilkan bangunan-bangunan bergaya Belanda dan perumahan karyawan yang khas pada era tersebut.

 

2.) Koloni Seluloid (buku/dokumenter) Koloni Seluloid karya Sandeep Ray mengkaji film-film propaganda Belanda awal dari Hindia Belanda, kaya akan visual arsitektur perkotaan, bangunan perkebunan, gereja, dan kehidupan lokal—memberikan konteks etnografis yang penting. Meskipun merupakan sebuah buku, beberapa materi film terkait mungkin tersedia melalui museum atau arsip seperti Eye Filmmuseum.


​

 

3.) Jalan Raya Pos (1996) Sebuah film dokumenter Belanda yang disutradarai oleh Dolf Toussaint, dinarasikan oleh penulis Pramoedya Ananta Toer. Film ini mengkaji pembangunan Jalan Raya Pos di Jawa—sebuah proyek infrastruktur besar di masa Hindia Belanda—dengan menyoroti arsitektur yang bertahan lama dan tata kota kolonial.

 

4.) November 1828 (1979) Sebuah drama sejarah Indonesia yang berpusat pada Perang Jawa. Meskipun berfokus pada perlawanan militer dan budaya, drama ini menampilkan arsitektur periode yang akurat secara historis dan bangunan militer Belanda dari Jawa awal abad ke-19.

 

5.) The East (De Oost, 2020) Sebuah film perang Belanda yang berlatar di Indonesia pada akhir masa kolonial. Difilmkan sebagian di Indonesia, film ini menciptakan kembali bangunan dan latar era kolonial dengan lensa modern. Meskipun tidak berfokus sepenuhnya pada arsitektur, desain produksinya mencerminkan lingkungan fisik pada masa itu.

 

6.) Sumber utama: Film bisu Eastman Teaching tahun 1930 berjudul "Hindia Belanda" tersedia gratis di Archive.org dan menampilkan visual Jawa yang kaya—pemandangan perkotaan, lanskap palem, dan infrastruktur kolonial. Tautan tonton: Cari "Film pengajaran Eastman Hindia Belanda" di Archive.org


​

7.) “Menjelajahi MALANG KOLONIAL BELANDA di Jawa Timur, Indonesia.” Sebuah video YouTube (berusia sekitar 2,5 tahun) yang secara eksplisit berfokus pada bangunan-bangunan peninggalan era Belanda di Malang—jalan-jalan besar, Balai Kota lama, gereja-gereja, dan banyak lagi. Tur visualnya sungguh luar biasa.

 

8.) YouTube - Menjelajahi MALANG KOLONIAL BELANDA… (penjelajahan modern) - Perjalanan ke Malang, 1975 (film arsip)

 

9.) “The Black Tulip” (2010) Sebuah drama yang sebagian berlatar di era Hindia Belanda. Drama ini tidak hanya berfokus pada Jawa Timur, tetapi juga memberikan konteks kolonial.

 

10.) “Bidadari-Bidadari Surabaya” (2016) Film Indonesia ini berkisah tentang perempuan di Surabaya (kota terbesar di Jawa Timur) pada masa pendudukan Jepang namun memiliki kaitan dengan sejarah kolonial sebelumnya.

 

11.) “Jalan Panjang Menuju Surga” (2007) Meskipun lebih berfokus pada Timor Timur, film ini menyentuh warisan kolonial Belanda di Indonesia dalam arti yang lebih luas.

 

12.) “Indonesia, Belanda, dan Perdagangan Rempah” Sebuah dokumenter sejarah yang mengeksplorasi pengaruh kolonial Belanda di Indonesia, termasuk Jawa.

 

13.) “The Dutch in Indonesia” (Produksi Belanda) Dokumenter ini membahas sejarah kolonial Belanda dan memiliki segmen di Jawa, termasuk Jawa Timur.


​

14.) “Het Meisje en de Koloniale Geschiedenis” (Gadis dan Sejarah Kolonial) Film dokumenter Belanda yang mengkaji warisan kolonialisme di Indonesia. Film dokumenter Belanda ini merefleksikan perspektif pribadi dan historis tentang kolonialisme, termasuk periode menjelang dan selama Perang Dunia II di Jawa. Anda terkadang dapat menemukannya di situs web penyiaran publik Belanda seperti NPO Start atau di arsip film Eropa.

 

15.) “Indonesia, Belanda, dan Perdagangan Rempah” (Dokumenter) Meskipun mencakup sejarah yang lebih luas, film ini juga mencakup segmen-segmen penting tentang penjajahan Belanda di Jawa pada awal abad ke-20, yang menjadi latar bagi era 1930-an dan 1940-an. Film ini terkadang dapat ditemukan di layanan streaming sejarah atau edukasi seperti CuriosityStream atau Kanopy.

 

16.) Hindia Belanda Berwarna (1938) Dokumenter sejarah ini memberikan wawasan tentang era kolonial Belanda di Indonesia: YouTube: Tonton dokumenter lengkapnya di sini: YouTube

WW2 & Japanese Occupation of Java

WW2 & Japanese Occupation of Java

 

1.) “The Postman” (1997) • Director: G. M. (Gerard) Haan • Synopsis: This film is set during the Japanese occupation and follows a young postman who becomes involved in a resistance movement. The movie portrays life under Japanese rule in Java and the harsh realities faced by the local population. • Theme: Resistance, occupation, and the harsh conditions during the war.  

 

2.) “Soerabaja 10:30” (1947) • Director: Arend Kalf • Synopsis: This movie is a dramatic portrayal of the Indonesian struggle for independence following the Japanese occupation. The film was made just after Indonesia’s independence and highlights the challenges faced during the transition from the Japanese occupation to Dutch colonial rule, and later, independence. • Theme: Post-occupation conflict, struggle for independence.  

 

3.) “Indo” (1995) • Director: Frans Weisz • Synopsis: This film focuses on the perspective of an Indonesian-Dutch family living in Indonesia during the period of Japanese occupation and the struggles they face during the transition to independence. • Theme: Identity, family struggles during colonial and war times.  

 

4.) “Tjoet Nja’ Dhien” (1988) • Director: Eros Djarot • Synopsis: This film depicts the life of Tjoet Nja’ Dhien, an Indonesian nationalist and heroine who fought against the Dutch colonial and later the Japanese occupation forces in Aceh. While it’s not specifically focused on Java, it offers a powerful view of the resistance against both Japanese and colonial forces in the region. • Theme: Nationalism, resistance, and war.  

 

5.) “Puisi Cinta” (2019) • Director: Suryani Iman • Synopsis: This film examines the impact of the Japanese occupation on the lives of two people. The story focuses on personal lives amid the larger historical context of occupation. • Theme: Romance amidst war, occupation, and historical trauma.   ⸻  

 

6.) “The Battle for Java” (2012): A documentary that explores the fall of Java to the Japanese, including interviews with survivors and archival footage from the era.

 

7.) “Indonesia’s Forgotten War” (2006): This documentary delves into the period of Japanese occupation, featuring firsthand accounts of the occupation’s effects on local communities.  

 

8.) "Bersiap! The Forgotten Genocide" (2021) Covers the violent Bersiap period (1945-1947) during Indonesia’s struggle for independence, which deeply impacted East Java. It explores the chaos after Japanese occupation ended and the Dutch tried to regain control. Often available on documentary streaming platforms or YouTube with subtitles.

 

9.) “Bidadari-Bidadari Surabaya” (The Angels of Surabaya, 2016) Focuses on the experiences of young women in Surabaya (East Java’s main city) during the Japanese occupation. It highlights both the oppression and resistance during the 1942-1945 period.

 

10.) “Java Heat” (2013) A thriller partly set in Java during and after WWII, touching on the Japanese occupation context.

 

11.) “Sang Kiai” (The Cleric, 2013) Although covering a broader timeline, it includes events during the Japanese occupation and the early independence movement in Java.

 

12.) “The Hidden War: Indonesian Resistance in East Java." A documentary focusing on local resistance fighters in East Java against Japanese forces.

 

13.) “De Oost” (The East) (2020) A Dutch film depicting the violence and atrocities during the Indonesian National Revolution, including Japanese occupation aftermath. It indirectly references the harsh conditions and executions that happened during that era.

 

14.) "Soegija" (2012) Overview: A historical drama about Albertus Soegijapranata, the first native Indonesian bishop, and his role during the independence movement. It includes events during the Japanese occupation. Where to Watch: YouTube – Full movie available to stream. Plex – Available to stream. Archive.org – Free download and streaming. Archival Documentaries from NIOD and KITLV

 

15.) "Indonesia Merdeka" (1976) Overview: A documentary offering insights into Indonesia’s struggle for independence, including the Japanese occupation period. Where to Watch: YouTube - Part 1 – Available to stream. YouTube - Part 2 – Available to stream.

 

16.) "The Japanese Occupation of Indonesia" Overview: Various documentaries produced by Indonesian and Japanese filmmakers explore the occupation period, focusing on the harsh military rule, forced labor, and resistance movements in Java, including East Java. Where to Watch: YouTube – Compilation of archival footage and documentary segments. YouTube – Documentary titled “The Japanese Invasion of Indonesia, 1942- Tempo Doeloe."

 
P.O.W. Focused

 

17.) “Behind the Walls: The Story of Prisoners in Japanese Camps” A documentary that covers the experiences of prisoners (including Dutch civilians) in internment camps in East Java under Japanese control.

 

18.) “To End All Wars” (2001) A powerful drama based on the memoirs of Allied POWs in a Japanese camp in Sumatra. Though not set in East Java, it realistically depicts the brutal conditions common across POW camps in Indonesia during the Japanese occupation.

 

19.) “Empire of the Sun” (1987) Steven Spielberg’s film about a British boy’s experience in a Japanese internment camp in Shanghai, not Indonesia, but offers insight into the brutal conditions of POW camps under Japanese rule in WWII.

 

20.) “Bridge on the River Kwai” (1957) A classic film about POW camps in Southeast Asia, focusing on forced labor on the Burma Railway. While not in Indonesia, it reflects the experiences of POWs under Japanese captivity in the region.

 

21.) "Surabaya 1945” (Short Films/Documentaries) Some Indonesian short films and documentaries touch on resistance and POW camps around East Java, including Surabaya. These might be found in local archives or Indonesian film festivals.

 

22.) “Paradise Road” (1997) A well-known international film about women prisoners in a Japanese internment camp in Indonesia during WWII. While it focuses on a camp in Sumatra, it portrays the harsh conditions and prisoner experiences similar to those in camps like Kesilir.

 

23.) “Snow Falling on Cedars” (1999) While not set in Indonesia, it reflects on Japanese internment camps and could offer context for the experience of Japanese occupation camps broadly.

 

24.) “Return to Indonesia” (2008) A documentary following former internees returning to Indonesia, touching on the history of camps during the Japanese occupation, possibly including Kesilir.

​

Indonesia's War for Independence

​

Reminiscing

8.) "Indonesia Merdeka" (1976) Ikhtisar: Sebuah film dokumenter yang menawarkan wawasan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tempat Menonton: YouTube – Bagian 1 tersedia untuk streaming. YouTube – Bagian 2 tersedia untuk streaming.

 

9.) “Bersiap! Genosida yang Terlupakan” (2021) Menjelajahi periode Bersiap yang kacau dan penuh kekerasan segera setelah Perang Dunia II, ketika rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaan di tengah pergolakan sosial yang kompleks.

 

10.) “Revolusi Indonesia” (1946) Sebuah film dokumenter arsip penting yang diproduksi selama revolusi itu sendiri, menangkap perjuangan awal dan semangat kemerdekaan.

 

11.) “Indonesia Merdeka” Berbagai film dokumenter dengan judul ini mengeksplorasi revolusi pasca-Perang Dunia II dan perjuangan melawan Belanda untuk mendapatkan kedaulatan.

 

12.) “The Act of Killing” (2012) dan “The Look of Silence” (2014) Meskipun berfokus pada peristiwa-peristiwa setelah revolusi, film-film ini memberikan wawasan mendalam tentang warisan kekerasan dan kekacauan politik yang berakar pada perjuangan kemerdekaan Indonesia.

 

13.) "Tragedi dan Transformasi: Hindia Belanda ke Indonesia" Film dokumenter berdurasi 40 menit ini mengeksplorasi Perang Dunia II di Hindia Belanda, Periode Bersiap, dan Perang Kemerdekaan:

 

14.) The Indo Project: Tonton dokumenternya di sini: The Indo Project

Mengingat

 

1.) "Tussen Wal en Schip: Geruisloos Indisch" 2024 ("Antara Dermaga dan Kapal: Diam-diam Indonesia") Tiga cucu membawa kakek-nenek mereka pulang ke Indonesia dan melakukan perjalanan melalui sejarah yang seringkali tak terucapkan.

Further Suggestions

Saran Lebih Lanjut

 

1.) Sumber arsip: Jelajahi Dutch Eye Filmmuseum untuk film-film era kolonial yang didigitalkan, termasuk dokumenter kereta api dan rekaman etnografi awal.

 

2.) Program warisan: Perhatikan inisiatif yang dilakukan oleh Indonesian Heritage Trust dan Kedutaan Besar Belanda dalam melestarikan arsitektur kolonial—ini dapat mencakup film pendek, tur film, dan dokumenter pendidikan.

 

3.) Konten YouTube & edukasi: Saluran yang berfokus pada warisan Asia Tenggara atau sejarah kolonial dapat berbagi rekaman bangunan era Belanda di Jawa Timur, termasuk bangunan seperti kantor pabrik gula di Situbondo atau rumah stasiun kereta api.

 

4.) Film-film Kolonial Belanda Awal (1910–1930) Aksesibilitas arsip: Institut Suara dan Visi Belanda, dan Eye Filmmuseum (Amsterdam/Hilversum), telah mendigitalkan ratusan film kolonial non-fiksi awal—banyak yang sekarang dapat ditonton daring melalui platform internal mereka.

 

5.) Banyak film Belanda awal abad ke-20 telah dapat ditonton langsung melalui Eye Filmmuseum atau sistem intranet Beeld en Geluid. Sejak 2007, film-film tersebut telah didigitalkan secara bertahap melalui inisiatif seperti "Images for the Future". • Beberapa film (terutama yang didanai oleh Koloniaal Instituut) terkadang beredar daring dalam kualitas rendah melalui kelompok-kelompok warisan.

 

6.) Arsip Berita dan Rekaman dari KITLV dan Institut Suara dan Visi Belanda. Arsip KITLV (Institut Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda) menyimpan film, foto, dan dokumen dari era kolonial di Jawa Timur. Situs web Institut Suara dan Visi Belanda menyediakan berita dan film digital dari tahun 1930-an dan 1940-an tentang Jawa Timur. Beberapa materi dapat diakses secara gratis daring; yang lain mungkin memerlukan kunjungan atau permintaan akses khusus.

 

7.) Institut NIOD untuk Studi Perang, Holocaust, dan Genosida (Amsterdam) — Arsip yang luas dan kesaksian para penyintas.

 

8.) YouTube & Penyiaran Publik Belanda (NPO) — Beberapa dokumenter dan wawancara tersedia daring.

​

​

© 2023 Karel HG Bos. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

bottom of page